Dies Natalis Jurusan Ke-12: HMJ IQTAF Gelar Webinar Internasional
Cirebon, UIN Siber Syekh Nurjati. Himpunan Mahasiswa Ilmu Al-Quran dan Tafsir menggelar acara "Webinar Internasional" dengan bertema "Khorithothul 'Ulum Study Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir di Era Digital" pada hari Jum'at, tanggal 5 Oktober 2024.
Webinar ini berlangsung dari pukul 13.00-15.30 WIB, dihadiri oleh 130 peserta dan panitia. Webinar ini dimulai setelah acara Opening Ceremonial IQTAFEST XII dan dilaksanakan secara daring. Tepat pukul 13.00 saudara Abdullah Sulthon Ma'ruf (Mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir) selaku moderator membuka acara webinar tersebut.
Webinar diisi oleh dua pemateri, yaitu Ustaz Thoriq Hisyam (Lulusan IAT Al-Azhar Mesir) dan Rijalunnadhief (Mahasiswa IAT UINSSC) yang juga dibersamai Muhammad Sholehuddin (Mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir) sebagai translator.
Pemateri pertama menjelaskan bagaimana perkembangan ilmu tafsir dari zaman ke zaman, yang dimana dahulu para penuntut ilmu harus safar berkilo-kilometer jauhnya untuk belajar dan menemui guru atau para sahabat, hal ini tidaklah mudah karena dibutuhkan effort, semangat dan keimanan yang luar biasa. Berbeda dengan zaman sekarang, pembelajaran apapun sudah semakin mudah, tentunya faktor dari kemajuan elektronik yang pesat sehingga dimanapun dan kapanpun bisa belajar, akan tetapi yang jadi permasalahan adalah mengapa dengan segala kemudahan tersebut, iman dan semangat menuntut ilmu semakin zaman kian merosot. Selain itu dikenalkan juga bagaimana kultur dan implementasi pembelajaran 'Ulumul Quran di Mesir.
Selanjutnya pemateri kedua, Rijalunnadhief memaparkan corak tafsir di Indonesia yang memiliki perbedaan cukup kompleks. Kajian tafsir di Indonesia adalah upaya penggabungan paradigma barat dan timur, maka tak heran kita banyak dikenalkan studi barat seperti kajian orientalis, penggunaan hermeneutik dan living quran. Berbeda dengan pembelajaran di Mesir yang corak timurnya sangat kental.
Lebih lanjut, kak Rijal juga menambahkan bahwa di era digital ini, corak tafsir Indonesia terutama dikalangan PTKIN pun memiliki keunikan, yang dimana mahasiswanya juga dibekali dengan pengetahuan digital dan enterpreneur.
Acara ini dilanjut dengan sesi tanya jawab oleh tiga penanya dan dijawab oleh dua narasumber.
"Kita sebagai mahasiswa yang dituntun untuk mempelajari Al-Quran dan Tafsir alangkah baiknya kita jadikan Al-Qur'an sebagai hujjah sebagaimana pesan Rasulullah SAW. Berbanding ketika kita tidak bisa mengamalkannya maka akan menjadi tuntutan kita diakhirat, maka jadikanlah akhlak dan tindak tanduk kita sebagaimana sesuai dengan Al-Qur'an" ujar Abdullah Sulthon Ma'ruf.
Tujuan dari penyelenggaraan Webinar Internasional adalah agar mahasiswa/i Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir semakin termotivasi dan menemukan pemahaman yang lebih luas tentang bidang studi jurusan dimana mereka menuntut ilmu. Dan harapannya adalah semoga kita bisa terus menjalin hubungan sehingga bisa terus bertukar pikiran, argumen dan pendapat, serta mengenal lebih luas bagaimana pembelajaran 'Ulumul Quran di Indonesia dan Mesir.
Tiba di penghujung acara, webinar ini ditutup dengan sesi dokumentasi oleh penitia penyelenggara.
Red: Putri Nattalia Nurazizah