Dok. Pribadi |
Oleh: Yusvina Azzahra
Embun Cinta
Mungkin cinta adalah embun yang tak pernah melukai daun
Ada tenang senyuman kala bergulir ditubuh rumput
Serupa ketulusan jemari yang melukis tanda hati
Dijendela yang dihampiri embun
Dibalik embun aku mengenalmu
Mengenal tanda bahwa luka sebaiknya hilang
Bersama embun terakhir yang menguap
Menghembuskan angin sejuk dipelukan
Seperti dirimu pujaanku
Desah Rasa
Ada getar menjalar
Saat kutangkap titik fokus matamu
Lalu senyum itu menyeruak
Menerobos celah sel motorik dan sensorik
Zat-zat kimia dalam tubuh sontak bereaksi
Ingin ku hentikan
Frekuensi getaran yang terus membara
Degupan ini terlalu kencang
Bagai deburan ombak
Mengguncang ketenangan laut
Otak sarafku masih tersadar saat kutakan
“aku kehilangan arah bila wujudmu tak mampu ku rengkuh”
Dan aku ingin berlayar
Mengukur kedalaman palung hatimu
Serta melabuhkan nafasku di dermaga cintamu
Lalu bisakah aku mengamitmu
Pada kutub cintaku?
*Penyair merupakan mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Semester 2
Editor: Muhammad Wildan Najwanuddin