Oleh: Akmal Rijaldi Maulana
Kedatangan Syekh Abdul Aziz As-Syahawi (salah satu pengajar fiqh madzhab Syafi'i di Masjid al-Azhar) ke Cirebon pada tanggal 26 Juli 2022, memberikan berkah dan pelajaran yang begitu luar biasa. Dawuh-dawuh beliau seperti menjadi pelecut bagi para penuntut ilmu untuk selalu bersungguh-sungguh dalam belajar.
Seakan-akan beliau ingin menegaskan bahwa ilmu selamanya akan selalu berpihak kepada orang yang totalitas dalam berproses. Beliau memiliki pandangan jika majelis ijazah kubro tidak dapat menjamin kealiman seseorang.
Jika menghendaki untuk paham, maka harus belajar dulu. Ada usaha ada hasil. Begitulah hukum kausalitas juga berlaku dalam keberhasilan penuntut ilmu. Di sebuah lembar ijazah Sanad yang ditulis oleh beliau yang saya terima, Syekh Abdul Aziz As-Syahawi memberi pengantar bagi setiap santri yang menerima ijazah dari beliau.
قد أصبحت الإجازات اليوم لا تفيد علما فمن حصل العلوم وأدرك منطوقها والمفهوم فقد فاز
“Hari ini ijazah sanad bukan lagi sebuah ilmu. Barang siapa yang telah menguasai ilmu dan memahami makna yang terlihat jelas dan makna yang tersirat maka ia telah beruntung.”
Ijazah (legalitas formal) merupakan pengakuan secara formal dari seorang tokoh atau lembaga dalam bidang tertentu. Seorang yang memiliki ijazah, secara formal dinyatakan memiliki kapasitas dalam keilmuan tertentu.
Namun jika menilik fenomena sekarang, maka ijazah ammah atau kubro tidak dapat memastikan bahwa si penerima ijazah telah mencapai kualifikasi keilmuan yang mumpuni. Oleh karenanya Syekh Abdul Aziz As-Syahawi melanjutkan dawuhnya:
فلا ينبغي التشاغل بها وتقديمها على غيرها مما يجب على طلبة العلم فهي لا تعدو من ملح العلم لا من متينه
“Tidak seyogyanya menyibukkan dan memprioritaskan ijazah sanad dibanding kewajiban belajar bagi para santri. Sanad ijazah tidak lebih seperti bumbu ilmu, bukan bahan utama dari ilmu”
والإسناد في زمننا صار من قبيل التبرك عن طريق الإتصال بالأئمة الأكابر
“Sanad di zaman kita sekarang menjadi ranah mencari berkah untuk menyambung jalan kepada para imam-imam besar."
Belajar menjadi sebuah ikhtiar yang menempati posisi utama. Adapun ijazah menjadi pelengkap agar keilmuan seseorang mendapat keberkahan dan jaminan legalitas dari para ulama cendekiawan muslim. Keberkahan ijazah sanad biasanya akan terasa ketika dihadapkan dengan persoalan yang harus dijawab sementara tak kunjung menemukan referensinya.
*Sumber: Lembaran ijazah sanad dari Syekh Abdul Aziz As-Syahawi
Penulis merupakan mahasiswa IAT semester 3
Editor: Nurfadilah
Mau Kirim Tulisan Ke Web HMJ? Klik Disini
sumber gambar: bincangsyariah.com |