Praktik persidangan, LDK HMJ IQTAF, Selasa (6/12/2022) |
Cirebon, IqtafNews. Revitalisasi Fungsi dan Peran Mahasiswa Tafsir Sebagai Kader Loyal di Era Milenial menjadi pembahasan yang diangkat dalam acara Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (HMJ IQTAF) IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada Selasa, 6/12/2022.
Acara yang berlangsung di Ma'had Al-Jami'ah IAIN Cirebon itu mengangkat tiga cabang materi, yakni materi Administrasi yang dibawakan oleh Sakinah Nurkholifah, materi Kepemimpinan yang dibawakan oleh Mufti Tubagus Maulana, S.Ag., dan materi Teknik Persidangan yang dibawakan oleh M. Hisam Samsul Ma'arif.
Tiga pemateri tersebut cukup berpengalaman dalam bidangnya masing-masing dan merupakan alumni HMJ itu sendiri.
Ketua Pelaksana, Ahmad Mustopa, menuturkan bahwa kata 'revitalisasi' dalam tema LDK mengandung arti membangun kembali semangat mahasiswa untuk berperan aktif membawa perubahan positif terhadap lingkungan.
"Kata 'revitalisasi' dalam tema, berarti membangun kembali semangat yang telah pudar, jadi membangun doktrin semangat baru setelah lama kita belajar online (akibat Covid-19). Nah tujuannya itu untuk tumbuh sebagai agent of change dengan jiwa-jiwa akademisi," ucap Mustopa.
"LDK adalah kegiatan wajib sebagai pondasi awal kepengurusan yang akan datang, kepengurusan depan sangat mengharapkan kontribusi aktif dari temen-temen semester 1 dan 3 yang akan meneruskan HMJ untuk lebih baik lagi," tambahnya.
Di kesempatan yang lain, Alfath Pangestu Danar, selaku Ketua Umum HMJ IQTAF, menuturkan bahwa LDK merupakan langkah awal mahasiswa baru jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir untuk menindaklanjuti eksistensi organisasi internal jurusan kedepannya.
"LDK merupakan langkah awal bagi Maba untuk menindaklanjuti kepengurusan HMJ, karena HMJ merupakan organisasi pertama sebagai syarat untuk berperan di organisasi-organisasi selanjutnya yang lebih tinggi, misalnya ranah fakultas atau bahkan institut," ujar Alfath.
Omar Qad Panity, selaku Ketua Umum DEMA FUAD, menyampaikan urgensi LDK bagi mahasiswa, entah itu yang akan berkutat dalam lingkup organisasi maupun tidak.
"Sejatinya LDK di tiap instansi itu serupa tapi tak sama, karena setiap LDK di suatu organisasi atau instansi itu memiliki tujuan dan esensinya masing-masing, dan temen-temen bisa mengikuti itu sebagai bentuk wawasan baru terhadap dunia leadership," ucap Omar.
"Walaupun nanti masuk HMJ atau enggak, LDK ini penting buat temen-temen sebagai bekal menjadi mahasiswa, misalnya untuk bergabung ke event-event besar yang memerlukan persyaratan harus mengikuti LDK terlebih dahulu di lingkup kampus, contohnya itu kemarin ada event Diklatpimnas Kemenag," tambahnya.
Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, H. Muhammad Maimun, M.A., M.S.I., menyampaikan bahwa ilmu kepemimpinan itu wajib dimiliki oleh setiap mahasiswa untuk bisa berimplikasi positif di lingkungan masyarakat.
"Ketika kita sudah mampu memimpin diri sendiri, maka bisa memimpin suatu kelompok, komunitas, atau organisasi. Karena menjadi pemimpin organisasi tidak bisa tiba-tiba, tapi melalui proses yang panjang dan perlu bekal yang mumpuni," ujar Maimun.
"LDK juga sebagai bekal mahasiswa untuk terjun ke masyarakat dengan pengalaman yang dipunya, bagaimana mengelola suatu komunitas, atau organisasi, atau lembaga pendidikan, nah bisa dipelajari melalui organisasi di jenjang HMJ ataupun organisasi di Ponpes misalnya," tambahnya. (Dila)
Dokumentasi LDK bisa dilihat pada:
https://www.instagram.com/p/Cl6Zf-qJryM/?igshid=YmMyMTA2M2Y=