Cirebon, IqtafNews. Pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (HMJ IQTAF) periode 2021-2022 Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar Raker (Rapat Kerja). Jumat (26/02/2021).
Acara yang berlangsung di gedung FUAD ini dihadiri oleh Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, H. Muhammad Maimun, M.A.,M.S.I, Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis se-Indonesia (FKMTHI) Koodinator Wilayah (Korwil) Jawa Barat, M. Ulyuddin, mantan Ketua Umum HMJ Iqtaf Senja periode 2020-21 Fasfah Sofhal Jamil, dan juga para pengurus HMJ IQTAF Senja Cirebon periode 2021-2022.
Dalam sambutannya pada Raker yang bertema "Dedikasi dan Loyalitas dalam Membangun Kinerja Program yang Inovatif nan Kreatif Menuju HMJ Iqtaf Penuh Perubahan", Ketua Pelaksana, Reyazul Jinan mengatakan bahwa acara ini tujuannya untuk merancang program kerja satu periode kedepan. “Harapan dari acara ini yakni semoga kedepannya kepengurusan semakin meningkatkan semangat, kreativitas, serta loyalitasnya". Ucapnya.
M. Hisam selaku Ketua Umum HMJ Iqtaf Senja Cirebon periode 2021-2022 mengatakan "Kita disini sebagai pengurus harus bisa tampil berbeda dari teman-teman yang lain, tidak hanya memikirkan dan mengurusi diri sendiri tetapi juga orang lain". Kemudian ia menambahkan bahwa kemajuan organisasi dapat dilihat dari loyalitas dan kekompakan anggotanya “Organisasi harus melahirkan kader-kader yang unggul, melalui Inovasi dan ide terbaru,” kata Hisam.
Sementara itu, Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, H. Muhammad Maimun, M.A., M.S.I menyampaikan sambutannya bahwa dalam kepengurusan HMJ Iqtaf ini selalu ada peningkatan setiap tahunnya. "Penyusunan proker harus melihat dari visi misi jurusan, yang kemudian diiturunkan ke proker HMJ. Sehingga dalam 1 institusi saling mendukung visi misi,” Tambahnya.
Ketua FKMTHI Korwil Jawa Barat, M. Ulyuddin dalam sambutannya mengajak kita semuanya bahwa dalam organisasi manapun termasuk dalam organisasi HMJ Iqtaf harus melihat 3 hal ini yakni fakta, masalah, dan solusi. "Kita harus memperhatikan apa fakta yang terjadi dalam organisasi, kemudian masalah apa yang timbul dan bagaimana solusinya", ujar M. Ulyuddin.
Pewarta: Iid Muhyidin
*Div. Kominfo HMJ IQTAF