KH. Muhammad Nur Hayid saat memberikan materi Tafsir Moderasi |
Cirebon, IqtafNews. Di hari kedua pelaksanaan Penataran Kader Mufasir (PENA KAMI), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IQTAF) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon mengusung materi Tafsir Moderasi dan Wawasan Kebangsaan
Acara yang masih berlangsung via Zoom Cloud Meeting itu menghadirkan KH. Muhammad Nurhayid, S.Th.i, MM dan Khalilullah, M.Ag sebagai narasumber.
Acara yang masih berlangsung via Zoom Cloud Meeting itu menghadirkan KH. Muhammad Nurhayid, S.Th.i, MM dan Khalilullah, M.Ag sebagai narasumber.
Muhammad Nur Hayid, selaku narasumber pertama memaparkan terkait tafsir moderasi, bahwa dalam kajian tafsir banyak coraknya dan sangat beragam, karena itu sikap kita harus moderat.
“Tak perlu berbicara banyak mengenai moderasi, pahami dasar-dasar Al-Qur'an terlebih dahulu, karena dengan begitu akan moderat dengan sendirinya,”. Katanya
Ia berpesan bahwa mahasiswa baru paling tidak menghatamkan kitab Tafsir Jalalain sebagai dasar, baru kemudian kitab tafsir lainnya
"Paling tidak selama masa perkuliahan di IAT itu telah menghatamkan satu kitab tafsir,". Ujar Pengasuh PP Skill Jakarta dan Lumajang itu.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa lulusan IAT bisa jadi apa saja, yang penting serius dalam belajar
Khalilullah, M.Ag saat memberikan materi Wawasan Kebangsaan |
Narasumber
kedua, Khalilullah, menyampaikan terkait materi wawasan kebangsaan, bahwa
menurutnya cinta tanah air itu sesuai dengan pandangan Al-Qur'an dan Hadis.
Ia menegaskan, Nabi Muhammad saw pun cinta terhadap tanah kelahirannya.
“Salah satu cara untuk menumbuhkan cinta tanah air yakni menumbuhkan kesadaran, jika salah luruskan, menghormati perbedaan, menghindari paham radikal, dan menjaga tali persaudaraan,”.
Ujar penulis aktif harakatuna.com itu
Menurutnya, Persaudaraan itu bermacam-macam, paling tidak ada tiga. yakni Persaudaraan Umat Manusia, Persaudaraan Bangsa, dan Persaudaraan Umat Islam
Pewarta: Ida Safitri
Posted by: Ita Ulfazriyah