Buku Tafsir Al-Qur'an di Nusantara |
- Judul :Tafsir Al-Quran di Nusantara
- Jenis : Non Fiksi
- Penulis : Afriadi Putra, Abdul Mustaqim, Neny Muthi’atul Awwaliyah, Idham Hamid, Kusmana, Cucu Setiawati, Ahmad Baidowi, Islah Gusmian, Muhammad Yahya, Siti Robikah, Kuni Muyassaroh, Jajang A Rohmana, Maula Sari, Lia Fadhliyah, Munawir, Fatimah Al Zahrah, Za’im Kholilatul Ummi, Fejrian Yazdajird Iwanebel, Ulya Fikriyati
- Editor : Ahmad Baidowi
- Penerbit : Asosiasi Ilmu Al Quran dan Tafsir se Indonesia bekerjasama dengan Lembaga Ladang Kata
- Cetakan : I. 2020
- Tebal : xv + 428
- ISBN : 978-623-7089-67-4
- Harga : Rp. 100.000
Tafsir Al Quran Klasik hingga Kontemporer
Buku yang dieditori oleh Ahmad Baidowi ini
merupakan kumpulan artikel dari penelitian yang digagas oleh Asosiasi Ilmu Al
Qur’an danTafsir se Indonesia. Sesuai dengan judulnya “Tafsir Al Qur’an di
Nusantara” pembahasannya tidak hanya mencakup pada kitab-kitab tafsir di
Nusantara melainkan juga pada sisi perkembangan, klasik sampai kontemporer, dan
juga kemunculan pendekatan baru seperti Maudhu’i dan penafsiran di media
sosial. Buku ini disusun dengan apik memetakan artikel-artikel yang bernada
sama dalam satu bab yang sama. Terdapat empat pembahasan utama, pertama Tafsir
Indonesia : Kemunculan dan perkembangannya, kedua, Geliat Tafsir Al Qur’an ala
Pesantren, ketiga, Perkembangan Tafsir Kontemporer di Indonesia, dan yang
terakhir Perkembangan Tafsir Indonesia :Dari Klasik, Maudhu’i hingga
Virtual. Dalam satu topik pembahasan terdapat tiga sampai empat artikel yang
berbeda-beda penulisnya. Dalam bab Tafsir Indonesia : Kemunculan dan
perkembangannya, buku ini menyajikan beberapa kajian kitab Tafsir di Nusantara,
dari kitab Tafsir yang pertama kali Indonesia, yaitu Tafsir berbahasa melayu Tarjuman
Mustafid, karya Abd Rauf al-Sinkili, tafsir berbahasa Jawa Faid
Al-Rahman karya K.H Sholeh Darat. Tafsir karya AG. H. Abd. Muin Yusuf (Tafsere
Akorang Ma’basa Ugi) berbahasa bugis. Dan juga Tafsir an-Nur karya
Hasbi ash-Shiddieqy yang menggunakan bahasa Indonesia. Dengan gamblang buku ini
berbicara dari sisi metodologis, sejarah kitab tafsirnya, hingga komentar
mengenai statusnya.
Selain menyoal tentang perkembangan tafsir, buku ini juga memaparkan kitab tafsir ala pesantren yang biasa dikenal dengan menggunakan Aksara arab pegon berbahasa Jawa, seperti Kitab Tafsir karya K.H Misbah Mustafa “Al Iklil Fi Ma’ani Al Tanzil” dan “Taj Al Muslimin Min Kalam Rabbi Al-Alamain”, Tafsir Yasin karya K.H Bisri Mustofa. Dalam buku ini dipaparkan bahwasanya tafsir berbahasa Jawa beraksara pegon ala Pesantren memainkan peran penting dalam sejarah kajian Al Qur’an di Indonesia. Dan mempunyai karakter tersendiri yang penting untuk ditelaah. Dalam setiap artikel dalam buku ini mempunyai daya fokus tersendiri, seperti dari metodologis, vernakularisasi (pembahasaan lokal), dan juga dari sisi lokalitas dalam kitab Tafsir.
Setelah pembaca diperkenalkan kitab tafsir klasik, pembaca juga diperkenalkan dengan kitab Tafsir yang cukup menarik tidak berbentuk kitab Tafsir seperti pada umumnya melainkan dengan model lain seperti eksiklopedia, penafsiran lisan (melalui Workshop, seminar, dan sambutan-sambutann) dan dnegan model penerjemahan al Qur’an (Tafsir al Muntakhab). Adapun tokoh-tokohnya seperti Muhammad Dawam Rahardjo, Prof. Drs. K.H Yudian Wahyudi. Salah satu penulis dalam buku ini menuliskan bahwasanya pembaharuan tafsir tidak hanya lahir dari ulama atau yang bergelut di bidang agama saja, tetapi juga lahir pada sastrawan, pendidik hingga ekonomi.
Terakhir, buku ini mengulas tentang “Perkembangan Tafsir Indonesia dari Klasik, Maudu’i hingga Virtual” diawali dengan pengulasan sejarah pergolakan kajian Al Quran di Indonesia, penulis mengatakan bahwasanya perkembangan kajian Al Qur’an di Indonesia dipenuhi oleh pergolakan baik dari sisi bahasa dan aksara, mufassir dan tafsir, sosial dan budaya yang beragam. Hal itu lantaran kajian Al Qur’an di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari sejarah yang ada. Di artikel selanjutnya buku ini mengulas mengenai “Genelogi dan Tipologi Tafsir di Indonesia” bahwasanya genelogi tafsir maudhui di Indonesia memiliki akar keilmuan yang mengacu pada diskursus keilmuan al Qur’an dan tafsir di Mesir yang mampu diserap oleh kalangan akademisi Indonesia, dalam bab ini ditutup dengan artikel yang tak kalah menarik yakni pembahasan tentang Madrasah Tafsir Virtual di Indonesia melalui kanal Youtube. Yang dapat disimpulkan bahwasanya madrasah tafsir virtual di Youtube adalah sebuah bukti perkembangan madrasah tafsir di zaman digital.
Buku ini sangat high recommended untuk dikonsumsi oleh generasi milenial, khususnya generasi milenial yang mendalami bidang al Quran dan Tafsir. Mengingat isinya yang padat dan sarat akan pengetahuan yang baru. Selain bisa dikonsumsi oleh generasi milenial, buku ini juga layak untuk dibaca dikalangan intelektual akademik. Karena bahasa bukunya yang ringan dan mampu dipahami banyak kalangan. Buku ini seolah membawa kita berkeliling Indonesia mengenal lebih jauh perkembangan tafsir di Indonesia, dengan mendatangkan teks tafsirnya, dan pastinya dengan pembahasaan yang bisa dimengerti di zaman sekarang.
Namun, disisi lain sebelum membaca buku ini, hendaknya pembaca membaca dasar-dasar ilmu al Quran dan Tafsir untuk memudahkan pemahaman buku lebih jauh. Karena ada istilah-istilah yang tidak begitu dijabarkan.
IDENTITAS PERESENSI
Ulfatul Halimah, perempuan kelahiran kota Pudak Gresik, dan juga santri sekaligus mahasiswi di Universitas Darussalam Gontor. Sedang menempuh jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir sejak dua tahun yang lalu. Perempuan ini berpegang motto “Jangan mengebu-gebukan sesuatu yang tidak bisa membawamu ke Surga”.