Sinergi Organisasi Kepemudaan Lintas Iman Dalam Spirit Diversitas Keberagaman Di Kota Cirebon Dalam Konsep Kebangsaan Menurut Dr. K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

ganisasi Kepemudaan Lintas Iman Dalam Spirit Diversitas Keberagaman Di Kota Cirebon

Sinergi Organisasi Kepemudaan Lintas Iman Dalam Spirit Diversitas Keberagaman Di Kota Cirebon Dalam Konsep Kebangsaan Menurut Dr. K.  H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Oleh: Fikriyatul Maula Athalifah

Pendahuluan

Pada Masa kini, manusia telah mencapai kesejahteraan materil yang dahsyat. Manusia mampu memanfaatkan kekuatan-kekuatan alam dan menciptakan sebuah masyarakat teknologis dan industrialis. Sebaliknya, manusia telah gagal untuk menciptakan hubungan antar manusia berdasarkan cinta, pengorbanan, saling percaya, dan pengabdian terhadap negeri.

Sesuai sifat dasar manusia, kehidupan damai menjadi harapan semua umat manusia apapun latar belakang suku, budaya, dan agamanya. Termasuk di Kota Cirebon, kendati keberagamannya sangat bagus. Akulturasi budayanya terlihat dari bangunan keraton yang memiliki unsur India, Jawa, Belanda, Cina, sekaligus Arab. Penggunaan atap yang bertingkat-tingkat adalah pengaruh Hindu, aula yang diisi kursi-kursi yang berderet dan berhadapan bernuansa Eropa. Porselen keramik di tembok-tembok adalah pengaruh Cina, disertai beragam hiasan kaligrafi, juga adanya mesjid di sekitar keraton adalah representasi Islam. Melalui akulturasi budaya yang terjadi bertahun-tahun, Kota Cirebon mampu menghayati toleransi.

Beberapa tahun terakhir, telah terjadi kasus terkait intoleransi keberagaman di Kota Cirebon. Tepatnya pada aksi bom bunuh diri di masjid Polres Kota Cirebon, pada 15 April 2011. Belum lagi aksi penolakan konser Ahmad Dani oleh organisasi masyarakat (Ormas) Islam tertentu, serta aksi kekerasan untuk membubarkan atau mengusir sejumlah kelompok minoritas di Kota Cirebon.

Rangkaian kejadian berbau kekerasan atas nama agama, menjadi kegelisahan tersendiri bagi komunitas lintas iman di Cirebon, terutama para tokoh pemuda. Diawali dari niat baik menciptakan budaya damai di kalangan sejumlah pemuda di Cirebon, sampai akhirnya terbentuklah Pemuda Lintas Iman (Pelita) agar kehidupan di Cirebon sejalan dengan semangat Bhineka Tunggal Ika, berbeda tapi tetap satu.

Kemunculan organisasi kepemudaan Pelita Perdamaian menginspirasi beberapa organisasi kepemudaan lainnya seperti House Inspiration dan Gus Durian Cirebon, sehingga organisasi kepemudaan ini dapat bersinergi dalam memperjuangkan diversitas keberagaman.

Oleh karena itu, perlunya menemukan sistem yang paling tepat bagi seluruh umat manusia, melalui diversitas dalam struktur yang umum dan mengetahui mental masyarakat dalam mengelola perbedaan yang kerap kali bersifat kontradiktif, sehingga kita dapat menemukan dorongan yang membuat kita mementingkan kepentingan umat manusia secara keseluruhan, serta berusaha membuat sistem menjadi kenyataan, bahkan sekalipun itu bertentangan dengan sebagian (dari masyarakat) yang kita wakili secara keseluruhan. Meski berhubungan erat dengan tatanan sosial, namun memiliki penekanan khusus pada karakterisasi oleh diversitas agama dan ideologi.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Ibnu Taimiyah, bahwa agama tidak mungkin hidup tanpa adanya negara yang tercipta melalui kerjasama diantara anggota masyarakat dan penguasa tertinggi yang dipilih oleh rakyat yang memiliki kekuatan dan otoritas yang sesungguhnya di dalam masyarakat, meski demikian bukan berarti agama dan negara adalah ekuivalen.

Metode

Sejarah membuat Kota Cirebon kaya akan keberagaman paradoks antara bentuk-bentuk agama dan realitas sosial. Menurut Barth dalam tulisannya yang berjudul Balinese Worlds, bahwa variasi lokal adalah intrinsik bagi peradaban tradisional. Sehingga keberagaman yang terlahir dari sebuah sejarah perlu di lestarikan.

Untuk menemukan sistem yang paling tepat bagi seluruh umat manusia, peneliti meyakini bahwa dengan adanya diversitas dalam struktur yang umum dapat mengetahui mental masyarakat dalam mengelola perbedaan yang kerap kali bersifat kontradiktif. Analisa hubungan antara ritual dan ideologi dalam tatanan kebudayaan majemuk harus memandang gagasan dominan secara sungguh-sungguh, bukan hanya sebagai tanda-tanda proses sosial. Yakni dengan melalui pendekatan yang berusaha menjelaskan keberagaman budaya dan tingkatan tindakan keseharian yang selalu memperhitungkan bagaimana tindakan itu dikerangka oleh kebudayaan.

Melihat kasus di Kota Cirebon dalam beberapa tahun terakhir mengenai sikap intoleransi terhadap keberagaman, organisasi kepemudaan mengambil alih struktur pemahaman mental masyarakat dalam mengelola perbedaan. 

Beberapa komunitas kepemudaan lintas iman –Pelita Perdamaian, House Inspiration, dan Gus Durian Cirebon– bersinergi untuk menimbun pemahaman masyarakat yang meragukan diversitas keberagaman dengan bergerak bersama-sama di bidang pendidikan dan toleransi umat beragama. Setidaknya sudah sekitar 300 anak yang kurang beruntung dalam urusan financial telah dibantu oleh komunitas kepemudaan ini. 

Salah satu agenda yang harus tersalurkan ialah mengenai pendidikan toleransi sebagai pondasi, yang tidak mereka dapatkan di dunia pendidikan formal yang mungkin hanya mengetahui 6 agama sah yang tercatat didalam Undang-undang kenegaraan. Selain itu, komunitas kepemudaan lintas iman juga melakukan disertasi ke rumah ibadah sebagai pengenalan kepada anak-anak agar dapat berwawasan luas. Namun tidak dengan cara berdiskusi, akan tetapi anak-anak diberi pengarahan bahwasannya sejarah kebudayaan telah mempersatukan keberagaman di kota cirebon. 

Tak ketiggalan komunitas gus durian cirebon pun mendapatkan perannya dengan memberikan dongeng kehidupan Dr. K. H. Abdurrahman Wahid yang penuh inspirasi untuk mengenalkan pemikiran beliau yang sangat menjunjung tinggi diversitas keberagaman. Beliau tidak pernah memandang seorang itu lebih tinggi atau lebih rendah, tidak pernah memandang apa agamanya,bagaimana pandangan politik ataupun tidak pernah memandang apa warna kulitnya maupun sukunya. Beliau ingin meneladani sifat tuhan yang tidak pernah membeda-bedakan dalam memberi nikmat kepada makhluk walaupun ia tahu banyak makhluknya yang membangkang terhadap perintahnya dan melanggar larangannya. Sikap itulah yang coba diterapkan dalam kehidupannya dalam berbangsa dan bernegara.

Dalam pemikirannya Dr. K. H. Abdurrahman Wahid, bahwa Islam ikut modernisasi tanpa harus menafikan tradisinya yang telah mapan. Sebagaimana halnya dalil yang cukup populer di kalangan NU, “al-muhafadzah ‘ala al-qadim al-shalih wal-akhz biljadid” -memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik-. Gus Dur mengajak kepada penyikapan modernisasi secara terbuka, dialogis, dan kritis dengan tetap berpijak pada doktrin tradisional ahlussunnah waljama’ah. Baginya yang terpenting bukanlah membenturkan modernitas dan tradisi, tapi bagaimana keduanya berguna untuk mengurai persoalan umat.

Hasil

Dengan adanya diversitas dalam struktur yang umum dapat mengetahui mental masyarakat dalam mengelola perbedaan yang kerap kali bersifat kontradiktif. Setelah melakuakan sinergi bersama komunitas kepemudaan lintas iman untuk menimbun pemahaman masyarakat yang meragukan diversitas keberagaman dengan bergerak bersama-sama di bidang pendidikan dan toleransi umat beragama melalui pemberdayaan terhadap pondasi pada anak-anak didapati hasil yang memuaskan.

Kasus yang dialami Pelita Perdamaian pada masa awal pergerakan terbentuknya sebuah organisasi mendapat cibiran hebat dari organisasi masyarakat tertentu dan menganggap bahwa Pelita Perdamaian telah mencampur adukan agama dan dianggap aliran sesat. Namun, dengan usaha yang tak henti dalam membangun pemahaman mengenai diversitas keberagaban, Pelita Perdamaian mampu membuktikan kepada segenap organisasi masyarakat tentang tujuan dibentuknya organisasi kepemudaan lintas iman ini. 

Seperti melakukan bakti sosial, mengadakan cek kesehatan gratis, Open House rumah ibadah, dan maping wilayah pasca bencana. Tentunya kegiatan ini dilakukan oleh pemuda dari berbagai kalangan suku, budaya, dan agama. Kendati masyarakat yang melihat kesinergian anatar umat beragama yang kami lakukan membawa unsur perdamaian.

Tak berbeda pula dengan organisasi kepemudaan House Inspiration yang pada mulanya mendapat kecaman berat dari para orang tua anak-anak yang dibina oleh komunitas karena melihat tokoh yang sangat berpengaruh dalam organisasi ini beragama budha, meski anggotanya merupakan campuran dari berbagai kalangan suku, budaya, dan agama. Tak menyerah, komunitas ini membuktikan kepada para orang tua tentang kemampuan anak-anak yang telah dibina oleh House Inspiration, dibantu dengan memberi pengertian dari sejumlah anggota muslim. Dan akhirnya komunitas ini dapat diterima dengan baik, bahkan tak jarang masyarakat sekitar yayasan House Inspiration ini mulai berbagi makanan, furniture, dan berbagi kebaikan lainnya.

Sepertinya organisasi kepemudaan Gus Durian memiliki jalan yang mulus dalam mengembangkan organisasinya, mengingat prinsip yang digunakan berpacu pada tokoh nasional yang menganut agama mayoritas di Indonesia. Dengan bekal kepercayaan dari masyarakaat, organisasi kepemudaan ini dapat memperjuangkan visi diversitas keberagamannya.

Simpulan

Diversitas keberagaman membutuhkan organisasi kepemudaan untuk bersama-sama bergandengan tangan menjadi sebuah contoh bagi perdamaian dunia untuk bersama sama membangun persatuan dan kesatuan seperti yang telah diperjuangkan oleh Dr. K. H. Abdurrahman Wahid, Bapak Pluralisme Nasional.

Daftar Pustaka

Ash-Shadr, Muhammad Baqir. 1984. 
Contemporary Man and The 
Social Problem, Terj. M. 
Hashem. Bandung: Pustaka.
Beatty, Andrew. 2001. Varieties Of 
Javanese Religion, Terj. 
Achmad Fedyani Saefuddin. 
Jakarta: PT. Raja Grafindo 
Persada.
Mahmuda, 2017. Konsep Negara 
Ideal/Utama (Al-Madinah Al-
Fadilah) Menurut Al-Farabi. 
Junal Pascasarjana Universitas 
Islam Negeri Sumatera Utara 
Medan. Al-Lubb, Vol. 2, No. 2, 
2017: 286-300.
Sedyawati, Edi. 2010. Budaya 
Indonesia: Kajian Arkeologi, 
Seni, dan Sejarah. Jakarta: 
Rajawali Pers.
Setiadi, Zudi. 2007. Nasionalisme NU. 
Semarang: CV. Aneka Ilmu.
Suhanda, Irwan. 2010. Gus Dur Santri 
Par Excellence. P. Zuhairi 
Misrawi. Jakarta: PT. Kompas 
Media Nusantara.


*Penulis merupakan mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir semester VI IAIN Syekh Nurjati Cirebon, baru saja menyabet juara 1 lomba Karya Tulis Ilmiah dalam Ajang Kreatifitas Mahasiswa FUAD yang diselenggarakan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD)  IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Name

Administrasi,3,Al-Quran,44,Artikel,88,Bakti Sosial,2,Bedah Buku,1,Cara Kirim Tulisan Ke Web HMJ IQTAF Senja Cirebon,50,cerpen,1,cinta,1,Closingceremony,1,digital,5,esai,3,Fiksi,9,Fiksi Lainnya,1,fiqh,2,fkmthi,19,Futs,1,Hafalan,4,Harlah,17,iaincirebon,20,iat,28,internasional,1,iqtaf,23,Iqtaffestx,8,Iqtaffestxi,6,Iqtaffestxii,4,Kajian,11,kaligrafi,1,Kelas Jurnalistik,4,kepemimpinan,2,Kewarganegaraan,2,Kewirausahaan,3,Kominfo,6,LDK,3,Lomba,1,Makrab,2,media massa,3,MHQ,2,Minat Bakat,4,Motivasi,4,MQK,2,MTQ,2,Mubes,1,News,120,Nonfiksi,28,nuzulul qur'an,3,Opini,1,PAO,10,PBAK,2,pelatihan,1,PENA KAMI,6,Pendidikan,1,Pengabdian Masyarakat,6,Perbedaan,1,persidangan,2,Profil Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon,1,program studi,1,Proker,2,puasa,1,public lecture,2,Puisi,20,Quotes,2,raker,5,Ringkasan Buku,1,santri,1,Santunan,1,Sima'an,3,Tafsir,1,tafsirhadis,12,Tarjamah,1,Upgrading,2,Webinar,17,Wisuda,1,
ltr
item
HMJIQTAFSENJA.COM | Platform Digital HMJ IQTAF IAIN Syekh Nurjati Cirebon: Sinergi Organisasi Kepemudaan Lintas Iman Dalam Spirit Diversitas Keberagaman Di Kota Cirebon Dalam Konsep Kebangsaan Menurut Dr. K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Sinergi Organisasi Kepemudaan Lintas Iman Dalam Spirit Diversitas Keberagaman Di Kota Cirebon Dalam Konsep Kebangsaan Menurut Dr. K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Sinergi Organisasi Kepemudaan Lintas Iman Dalam Spirit Diversitas Keberagaman Di Kota Cirebon Dalam Konsep Kebangsaan Menurut Dr. K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEp8RXEawM2syzKFgNVkFcGbo3avtBew9_M-oiP4KbyY_R9pqe-Uyffh8xARpbXZYQKtGVZ2UMpkiuFxfoOaqW45CMBwTGFtQ_V8FBp4lteOtld6qyzVR13ebi0vOU4GR0DcUFWBP7o8g/s640/gus-dur_20170311_190621.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEp8RXEawM2syzKFgNVkFcGbo3avtBew9_M-oiP4KbyY_R9pqe-Uyffh8xARpbXZYQKtGVZ2UMpkiuFxfoOaqW45CMBwTGFtQ_V8FBp4lteOtld6qyzVR13ebi0vOU4GR0DcUFWBP7o8g/s72-c/gus-dur_20170311_190621.jpg
HMJIQTAFSENJA.COM | Platform Digital HMJ IQTAF IAIN Syekh Nurjati Cirebon
https://www.hmjiqtafsenja.com/2020/03/sinergi-organisasi-kepemudaan-lintas.html
https://www.hmjiqtafsenja.com/
https://www.hmjiqtafsenja.com/
https://www.hmjiqtafsenja.com/2020/03/sinergi-organisasi-kepemudaan-lintas.html
true
7562635208007576303
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy